http://ejurnal.binawakya.or.id/index.php/MBI/article/view/158
b.
Ketersediaan
Komponen Produk Pariwisata Dalam Mendukung Jalannnya Aktivitas Pariwisata
Perkotaan (Urban Tourism) Di Kota
Mataram.
Pengembangan
suatu daya tarik wisata tidak hanya memproritaskan daya tarik wisata alam saja,
tetapi pariwisata perkotaan perlu juga dikembangkan untuk mendukung jalannya
aktivitas pariwisata di suatu daerah. Fenomena yang terjadi saat ini adalah,
pertumbuhan wisata perkotaan di dunia semakin meningkat dan telah menjadi trend
untuk dikembangkan, (Prijadi, dkk: 2014).
Prijadu dkk
(2014) mengemukakan pariwisata perkotaan (urban tourism) merupakan suatu bentuk
pengembangan pariwisata dengan lokasi wisata berada di dalam kota, dimana area
atau spot-spot didalam kota, elemen-elemen kota bahkan kota itu sendiri menjadi
suatu komuditas utama pariwisata. Pariwisata perkotaan juga pada dasarnya
adalah produk wisata, dimana didalamnya terdapat kosentrasi berbagai bentuk
atraksi, amenitas dan kemudahan aksesibilitas, (Priono: 2012).
Pratiwi (2014) mengemukakan bahwa
Pariwisata perkotaan merupakan bentuk umum dari pariwisata yang memanfaatkan
unsur-unsur perkotaan (bukan pertanian) dan segala hal yang terkait dengan
aspek kehidupan kota (pusat pelayanan dan kegiatan ekonomi) sebagai daya tarik
wisata. Tondobala (2012) mengemukakan bahwa tumbuh dan kembangnya kawasan
wisata dalam suatu kota tergantung dari beberapa hal:
1. Cara
memanfaatkan potensi-potensi obyek wisata yang telah ada.
2. Menggali
potensi yang belum dikembangkan.
3. Mendukung
peluang pengembangan obyek wisata dengan ketersediaan prasarana dan sarana yang
sesuai dengan kondisi lingkungan, dan.
4. Melakukan
pengelolaan kawasan secara profesional dan berkelanjutan.
Dalam perkembangannya,
keberadaan suatu daya tarik wisata tentu harus didukung oleh komponen produk
wisata yang tersedia di daerah destinasi wisata tersebut. Trigantiarsyah dan Mulyadi (2012)
mengemukakan bahwa pengembangan destinasi pariwisata memerlukan teknik yang
baik dan tepat yaitu dengan menggabungkan beberapa aspek penunjang yaitu
aksesibilitas (transportasi dan seluruh pemasaran), penyediaan akomodasi
(penginapan dan restoran). Lebih lanjut Yoeti (2002) menambahkan bahwa keberhasilan suatu
tempat wisata hingga tercapainnya kawasan wisata sangat tergantung pada 3A
yaitu atraksi (Attraction), mudah
dicapai (Accessibilty), dan fasilitas
(Amenities). Cooper dkk (1993) bahwa terdapat empat komponen
yang harus dimiliki oleh sebuah destinasi wisata antara lain: (1). Atraksi/Attraction, seperti alam yang menarik,
kebudayaan daerah yang menawan dan seni pertunjukkan, (2). Fasilitas/Amenities, seperti tersedianya
akomodasi, rumah makan, dan agen perjalanan, (3). Aksesibilitas/Acces, seperti transportasi lokal dan tersedianya
pelayanan penyewaan mobil, serta tersedianya terminal maupun bandara untuk
mempermudah akses menuju lokasi wisata. (4) Ancillary
service yaitu organisasi kepariwisataan yang dibutuhkan untuk pelayanan
wisata seperti destination marketing
management organization, convetional and visitor bureau.
Pemanfaatan sebuah kota sebagai salah satu
destinasi pariwisata di suatu daerah menjadi pilihan penting dalam menambah
pendapatan daerah tersebut. Sebuah kota yang menjadi destinasi wisata dengan
multimotivasi dalam berwisata menjadi pilihan bagi para wisatawan dengan
berbagai tujuannya masing-masing seperti berbisnis, kegiatan hiburan,
mengunjungi kerabat dan keluarga, mengunjungi teman, berwisata, berekreasi
maupun urusan lainnya. Bahkan wisatawan dalam berkunjung ke suatu destinasi
perkotaan untuk lebih satu alasan misalkan, orang yang pergi ke suatu kota untuk berbisnis,
menyempatkan diri untuk mengunjungi museum atau galeri seni di kota yang
dikunjunginya. Atau wisatawan mancanegara mengunjungi dan berwisata di kota
tertentu sebagai pintu gerbang untuk mengunjungi
daerah lain di sekitarnya, (Adriani, 2011). Seperti, wisatawan
berkunjung di Kota Mataram karena fungsinya sebagai sebuah kota yang memiliki
banyak tempat akomodasi serta tempat untuk berbelanja dekat dengan Kabupaten
Lombok Barat yang memiliki destinasi wisata alam yang indah.
a.
Potensi
Pariwisata Perkotaan (Urban Tourism)
Sebagai Daya Tarik Wisata di Kota Mataram.
Sebagai
sebuah pusat kota yang terletak di Pulau Lombok, Kota Mataram telah memiliki
potensi-potensi pariwisata perkotaan yang bisa dikembangkan serta dilestarikan
sehingga menjadi sebuah daya tarik wisata yang banyak dinikmati oleh wisatawan.
Keberadaan potensi daya tarik wisata perkotaan di kota mataram menyuguhkan
berbagai jenis atraksi wisata yang bisa dilihat dan dinikmati selama berkunjung
di Kota Mataram seperti kantor gubernur dan balaikota,
kawasan jalan yang bermakna mitos dan nostalgia, monument kota yang bermakna
historis, kuliner khas kota, kampus atau universitas, mall atau pusat
perbelanjaan, pasar tradisional, alun-alun kota, taman kota, pusat kuliner dan buah-buahan,
museum dan pantai.
Yang menarik dari keberadaan potensi
pariwisata perkotaan di kota mataram yaitu jarak antara lokasi wisata yang satu
dan yang lainnya tidak terlalu jauh. Karena kita tahu bahwa luas wilayah kota
mataram yang relatif kecil yaitu 61,3 Km² membuat para wisatawan dapat
berkunjung ke seluruh daya tarik wisata dalam kurun waktu 1 sampai 2 hari.
Potensi pariwisata perkotaan (urban tourism) sebagai daya tarik wisata
kota mataram antara lain: Kantor
Gubernur Nusa Tenggara Barat, Taman
Sangkareang, Taman Udayana,
Taman Selagalas, Taman Mayura, Monumen Bahari Mataram, Monumen Bumi Gora, Museum Negeri Nusa Tenggara Barat, Kawasan Wisata Kuliner Rembiga, Masjid Raya Hubbul Wathan Islamic Centre, Pura Meru, Makam Bintaro,
Makam Van Ham, Makan Loang Baloq, Lombok
Epicentrum Mall (Lem), Mataram Mall
, Transmart Carrefour Mataram, Mataram
Craft Centre (MCC), Pasar Cakranegara, Arena Buah Cakranegara, Tempat Karaoke, Kawasan Kota Tua, Kawasan Pantai Loang Baloq, Pantai Gading,
Pantai Ampenan, Kerajinan Cukli
Di Rungkang Jangkuk Kota Mataram, Kemilau Mutiara Sekarbela Di Kampung
Sekarbela.
(Sumber: Dokumentasi Penelitian, 2018)
Selain
potensi yang sudah lengkap, keberadaan sarana pendukung yaitu
fasilitas-fasilitas penunjang pariwisata seperti hotel dan restoran yang
memadai dan dapat memberikan pelayanan yang maksimal kepada wisatawan. Selain
fasilitas akomodasi, akses jalan di setiap destinasi pariwisata perkotaan di
Kota Mataram sudah sangat bagus, serta unsur kelembagaan pariwisata yang telah
ada.
Ketersediaan komponen produk pariwisata
dalam mendukung jalannnya aktivitas pariwisata perkotaan (urban tourism) di kota mataram telah tersedia dan memadai, seperti
keberadaan terminal bus antar kota-antar provinsi, kondisi jalan yang baik,
tersedianya bandara internasional serta adanya instansi pemerintah dibidang
kepariwisataan yang dapat mengelola dan mengembangkan daya tarik wisata di Kota
Mataram.
Berdasarkan
uraian dan analisis yang telah dikemukakan, maka hasil penelitian ini dapat
disimpulkan sebagai berikut: potensi pariwisata perkotaan (urban tourism) sebagai daya tarik wisata
kota mataram sudah lengkap antara lain: kantor
gubernur nusa tenggara barat, taman sangkareang, taman udayana, taman
selagalas, taman mayura, monumen bahari mataram, monumen bumi gora, museum
negeri nusa tenggara barat, kawasan wisata kuliner rembiga, masjid raya
hubbul wathan islamic centre, pura
meru, makam bintaro, makam van ham, makan loang baloq, lombok epicentrum mall (LEM),
mataram mall , transmart carrefour mataram, mataram
craft centre (MCC), pasar cakranegara, arena buah cakranegara, tempat karaoke,
kawasan kota tua, kawasan pantai loang baloq, pantai gading, pantai ampenan, kerajinan
cukli di rungkang jangkuk kota mataram, kemilau mutiara sekarbela di kampung
sekarbela.
Sedangkan ketersediaan komponen produk
pariwisata dalam mendukung jalannnya aktivitas pariwisata perkotaan (urban tourism) di kota mataram telah
tersedia dan memadai, seperti keberadaan terminal bus antar kota-antar
provinsi, kondisi jalan yang baik, tersedianya bandara internasional serta
adanya instansi pemerintah dibidang kepariwisataan yang dapat mengelola dan
mengembangkan daya tarik wisata di Kota Mataram.
Berdasarkan
hasil penelitian yang dilakukan, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait dengan potensi
pariwisata perkotaan (urban tourism).
1.
Perlunya kerja
sama pemerintah dengan pihak swasta untuk saling bersinergi dalam mengembangan
daya tarik wisata perkotaan di Kota Mataram.
2.
Diharapkan
kepada pengelola daya tarik wisata untuk dapat mengelola dengan baik, serta
memberikan edukasi kepada masyarakat untuk menjaga kebersihan area wisata yang
dikunjungi.
3.
Diharapkan untuk
terus melakukan promosi kepada wisatawan local maupun mancanegara, dengan
memanfaatkan media social yang ampuh menarik kunjungan wisatawan milenial pada
saat ini.