Sabtu, 11 Oktober 2014

Contoh Tulisan Critical Review Dari Artikel Tourism and Culturan Development in Thailand



Tulisan ini adalah critical review dari artikel Tourism and Cultural Development in Thailand. Chapter 3, yang ditulis oleh Nuan Sarnsorn. Chapter 3 yang berjudul Tourism and Cultural Development in Thailand secara garis besar menjelaskan tentang perkembangan pariwisata di thailand yang terus meningkat dan berubahnya tradisi budaya yang diakibatkan makin berkembangnya pariwisata. Penulis merasa bahwa meningkatnya pendapatan ekonomi dari industry pariwisata membawa dampak negative tentang hilangnya esensi budaya tradisional dan berbagai kasus tentang kebijakan dan perubahan yang dilakukan pemerintah terhadap festival budaya membuat festival tersebut kehilangan unsur keasliannya. critical review ini membahas antara lain: Budaya Thailand, Pariwisata di Thailand, Wisata dan Pengembangan Budaya, Prosesi Menerangi Hias, dan Membuat Perahu Hias.
            Bagian pertama Budaya Thailand, Nuan Sarnsorn memaparkan tentang budaya dan agama yang dianut oleh masyarakat thailand dan perubahan beberapa budaya tradisonal diakibatkan adanya kebijakan dari pemerintah dalam mengembangkan industri pariwisata sehingga banyak budaya lokal telah hilang nilai sosialnya. Namun penulis kurang jelas dalam menjelaskan tentang budaya seperti apa yang telah hilang nilai sosialnya sehingga pembaca sedikit kesulitan dalam memahami berbagai macam kebudayaan tradisional yang mulai hilang.
Pada bagian kedua tentang pariwisata di Thailand, penulis menjelaskan secara rinci tentang pariwisata, mulai dari awal mempromosikan pariwisata, kebijakan pemerintah dalam mempromosikan pariwisata, dan jumlah kedatangan tamu dari berbagai Negara. Bagian kedua artikel ini memaparkan kerja sama antar Negara ASEAN dalam bidang pariwisata dan objek-objek wisata di setiap wilayah Negara tersebut. Yang menjadi kekurangan pada bagian kedua ini adalah tidak adanya penjelasan mengenai nama-nama daerah tujuan wisata, yang ditekankan hanyalah nama wilayah bagian Negara Thailand. namun secara garis besar tidak ada masalah dalam menjelaskannya karena pada dasarnya penyusun mampu menyajikan informasi yang lengkap secara baik.
Kemudian bagian ketiga yaitu Wisata dan Pengembangan Budaya. Dibagian ini pariwisata telah menjadi indikator penting dalam pertumbuhan ekonomi Negara, sehingga dari segi positif pemerintah telah menditribusikan pendapatan ekonomi tersebut untuk masyarakat dan segi negatif meningkatnya pendapatan ekonomi tampaknya telah mengabaikan unsur budaya. Selain itu penulis menjelaskan tentang persaingan dalam pengembangan pariwisata yang semakin sengit di Negara-negara sekitar, sehingga mengakibatkan pengeluaran anggaran semakin banyak dalam mempromosikan pariwisata. Dibagian ketiga ini, pandangan penulis terlalu umum sehingga para pembaca kurang mendapatkan kejelasan tentang bagaimana pengembangan budaya itu dilakukan dan adanya pengulangan contoh kasus antara lain akibat dari dampak pariwisata yang menghilangkan unsur keaslian budaya.
Selanjutnya dibagian ke empat yaitu prosesi menerangi perahu, penulis menjelaskan tentang apa itu prosesi menerangi perahu, tujuan diselenggarakannya prosesi tersebut, daerah yang menyelanggarakan acara dan alasan diselenggarakannya prosesi perahu diterangi serta maksud dari penyelenggaraan prosesi tersebut untuk apa. Dari pemaparan tersebut penulis sangat jelas dan detail dalam menguraikan isi-isi dibagian ini, sehingga para pembaca mengetahui secara jelas tentang apa  maksud dan tujuannya.
Dibagian terakhir yaitu Membuat Perahu Hias, dibagian terakhir ini penulis menjelaskan tentang bahan-bahan untuk membuat perahu, kegiatan-kegiatan yang dilakukan sebelum pembuatan perahu dan puncak perayaan festival tradisional tersebut. Penulis juga menjelaskan secara detail tentang hilangnya esensi asli festival menerangi perahu sebagai tradisi budaya Thailand, dijaman dulu tradisi tersebut hanya dilaksanakan di provinsi Nhakon Phanom dengan bentuk kapal yang masih sederhana dan penuh dengan nilai  spiritual yang terkandung didalamnya. Dan pada saat ini bentuk kapal tersebut berubah lebih besar dan dimodifikasi supaya terlihat menarik bagi para wisatawan dan membutuhkan dana yang besar untuk membuatnya.
            Adanya kepentingan-kepentingan pemerintah serta perusahaan yang bergerak di industri pariwisata menyebabkan budaya tradisional  terlihat sangat dikomersialkan demi meningkatkan perekonomian serta menambah devisa Negara. Festival menerangi perahu hanyalah perayaan masyarakat dalam menaggapi keyakinan dan untuk hiburan mereka sendiri, ketika pemerintah ikut berpatisipasi sehingga dikembangkanlan untuk kepentingan pariwisata     
            Setelah perayaan tersebut selesai, banyak permasalahan baru yang muncul antara lain kurangnya kesadaran masyarakat terhadap kebersihan. Dari hasil penulisan dibagian terakhir ini penulis menjelaskan bahwa Transformasi budaya tradisional mengakibatkan kurangnya kesadaran pemerintah dalam menjaga budaya asli daerah. Kecendrungan mereka yang hanya mementingkan perekonomian serta pendapatan daerah  yang mengakibatkan eksistensi tradisi budaya asli hilang. Banyak orang khawatir berapa tahun lagi acara tersebut akan tetap berlangsung, mengingat partisipasi lokal sudah semakin berkurang. Situasi seperti ini banyak  terjadi disetiap Negara, dimana ada banyak tradisi asli budaya hilang karena komersialisasi.
Dari pemaparan yang telah ada sebelumnya dapat diambil beberapa kesimpulan. Pertama, pokok bahasan penulisan ini menarik, karena topik yang diangkat banyak terjadi di setiap Negara dimana suatu budaya telah menjadi bahan komesil karena pariwisata. Kedua penyusun mampu menjelaskan maksut dan tujuan dari penulisan yang dibuat dengan menggunakan sistematika penulisan yang baik, walaupun beberapa bagian terjadi pengulangan kasus yang terjadi. Ketiga kesimpulan diberikan oleh penyusun cukup baik, walaupun secara keselurah kesimpulan tidah menjelaskan bagian-bagian dari penuliasn ini. Yang terakhir, ulasan yang diberikan penulis sangat bermanfaat untuk menambah wawasan pembaca mengenai pariwisata dan pengembangan budaya, yang mungkin sering kita alami didaerah tujuan wisata dan juga bisa sebagai bahan pertimbangan untuk evaluasi perbaikan dalam mengembangkan suatu budaya tradisional.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar