Kamis, 12 Maret 2015

Pengertian Pariwisata Alternatif Menurut Beberapa Ahli

Pariwisata alternatif merupakan suatu bentuk kegiatan kepariwisataan yang tidak merusak lingkungan, berpihak pada ekologis dan menghindari dampak negatif dari pembangunan pariwisata berskala besar yang dijalankan pada suatu area yang tidak terlalu cepat pembangunannya. (Koslowski dan Travis: 1985).

Selain itu pariwisata alternatif adalah kegiatan kepariwisataan yang memiliki gagasan yang mengandung arti sebagai suatu pembangunan yang berskala kecil atau juga sebagai suatu kegiatan kepariwisataan yang disuguhkan kepada wisatawan, dimana segala aktivitasnya turut melibatkan masyarakat. (Saglio: 1979 dan Gonsalves: 1984).

Pariwisata alternative adalah suatu bentuk pariwisata yang mengutamakan nilai-nilai alam, sosial dan nilai-nilai masyarakat serta memungkinkan masyarakat lokal dan wisatawan menikmati interaksi yang positif dan bermanfaat serta menikmati pengalaman secara bersama-sama (Eddington & Smith, 1992:3)

Chiang Mai  (1984)  Alternative Tourism is a process which promotes a just form of travel between members of different communities. It seeks to achieve mutual understanding, solidarity and equality among participants.”

Budiarti (2005:21) menjelaskan bahwa pariwisata alternative adalah pariwisata yang muncul guna meminimalisir dampak negative dari perkembangan pariwisata missal yang terjadi hingga saat ini. Dampak negative dari pariwisata masal atau pariwisata berskala besar adalah ancaman terhadap kelestarian budaya dimana budaya lebih dikomersialisasikan dibandingkan dijaga keaslian dan kelestariannya.

Pengertian pariwisata alternative Menurut Dernoi (1988:253), Initially defined alternative tourism by accommodation in alternative tourism the client receives accommodation directly in, or the home of, the host with, eventually, other services and facilities affered there.

Menurut Wisnawa (2009).  Secara sederhana, pariwisata alternative adalah secara mengkhusus menawarkan sekumpulan pelayanan hospitality (keramahtamahan) dan fitur-fitur yang diberikan kepada wisatawan oleh masyarakat perseorangan, keluarga atau komunitas lokal.

Middleton (1998) (dalam Smith, 2001), menyebutkan bahwa pariwisata alternatif merupakan suatu bentuk produk pariwisata yang mepertimbangkan bahkan menuntut lebih akrab lingkungan dan tidak merusak budaya.


Archer dan Cooper (1993), menyebutkan bahwa pariwisata alternatif merupakan suatu pergerakan yang memiliki jalan keluar untuk “mengobati sakit” dari pariwisata massal (Mass Tourism).


Smith (1992: 50-51), “certain kinds of tourism are called alternative because they are not “exploitative” of local people”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar